Kenapa Fibonacci Disebut Angka Tuhan by ditutoinfo.com

Ilustrasi Fibonacci 

Kenapa Fibonacci Disebut Angka Tuhan by ditutoinfo.com- Konsep urutan bilangan Fibonacci yang diciptakan oleh Leonardo Bonacci atau yang dikenal sebagai Fibonacci pada abad ke-13, seringkali disebut sebagai angka Tuhan. Hal ini karena urutan bilangan Fibonacci memiliki banyak kemiripan dengan pola-pola alami di alam semesta.

Pola-pola tersebut dapat ditemukan dalam struktur tumbuhan, bunga, spiral cangkang moluska, urat daun, hingga DNA. Konsep matematika dari urutan bilangan Fibonacci ternyata memainkan peranan penting dalam membentuk pola-pola tersebut.

Urutan Bilangan Fibonacci

Urutan bilangan Fibonacci dimulai dari 0 dan 1, kemudian setiap bilangan berikutnya merupakan penjumlahan dari dua bilangan sebelumnya. Misalnya, urutan bilangan Fibonacci pertama adalah 0, lalu 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, dan seterusnya.

Dalam urutan bilangan Fibonacci, ada beberapa rasio yang terus muncul. Salah satu rasio tersebut adalah rasio emas (golden ratio), yaitu 1.61803398875. Rasio ini juga dikenal dengan Phi, yang merupakan huruf Yunani yang dipakai untuk merujuk pada bilangan ini.

Rasio emas ini selalu muncul dalam urutan bilangan Fibonacci ketika bilangan yang lebih besar dibagi dengan bilangan sebelumnya semakin mendekati nilai rasio ini. Misalnya, 34 dibagi dengan 21 menghasilkan nilai sekitar 1.619, yang sangat dekat dengan rasio emas.

Kemiripan Dengan Pola Alam

Pola-pola alami yang terbentuk di alam semesta ternyata memiliki banyak kemiripan dengan urutan bilangan Fibonacci dan rasio emas. Misalnya, spiral cangkang moluska berputar dalam sudut 137,5 derajat, yang merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan rasio emas.

Begitu pula dengan struktur tumbuhan, seperti daun atau batang, yang juga mengikuti pola Fibonacci. Daun selalu tumbuh pada posisi yang membentuk sudut tertentu dengan daun lainnya, yang biasanya adalah rasio antara dua bilangan Fibonacci.

Bunga juga memiliki pola Fibonacci pada jumlah kelopaknya. Bunga aster biasanya memiliki 21, 34, atau 55 kelopak, yang merupakan bilangan Fibonacci. Begitu pula dengan bunga matahari yang memiliki 34, 55, atau 89 kelopak.

Dalam bidang seni, rasio emas juga sering kali digunakan untuk membuat komposisi yang sempurna secara visual. Beberapa karya seni, seperti lukisan Mona Lisa dan patung David karya Michelangelo, dikatakan mengikuti prinsip dasar rasio emas.

Kesimpulan

Urutan bilangan Fibonacci dan rasio emas memang memiliki banyak kemiripan dengan pola-pola alami di alam semesta, sehingga sering disebut sebagai angka Tuhan. Meskipun begitu, konsep ini tetaplah matematika yang dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk trading dan analisis teknikal.

Sebagai trader, Anda dapat menggunakan rasio retracement Fibonacci untuk mengidentifikasi level-level support dan resistance dalam grafik harga, serta level-level target profit. Namun, seperti halnya dengan alat analisis teknikal lainnya, penggunaan Fibonacci tidaklah sepenuhnya akurat dan tidak dapat menjadi jaminan keuntungan. Sebagai trader yang sukses, Anda perlu mempelajari dan mempraktikkan berbagai jenis analisis teknikal serta manajemen risiko yang baik untuk mencapai kesuksesan dalam trading.

Berbagi :